Hai.. Namaku adalah Rose Virgine yang biasanya dipanggil dengan nama Virgine. Ini sangat menarik loh untuk anak- anak yang suka memberantaki dan menuduh teman tanpa salah. Berikut ceritanya!! Perhatikan ya..
Tuan Senang
Kerapian dan Tuan Senang Acak- Acakkan
Di sebuah pohon
beringin yang tua, ada dua orang kurcaci bernama Tuan Senang Kerapian dan Tuan Senang
Acak- Acakkan.
Setiap hari mereka tidak pernah berhenti
bertengkar, karena sifat yang mereka punya berbeda.
Tuan Senang Kerapian ingin setiap
benda di sekitarnya tertata rapi, sedangkan Tuan Senang Acak- Acakkan selalu mengacak
barang yang telah dirapikan oleh Tuan Senang Kerapian.
Pada suatu hari, sepulang bekerja Tuan Senang
Acak- Acakkan marah karena sepatu kesayangannya hilang.
“ Hei, Tuan Senang
Kerapian. Pasti kamu
ya, yang telah menaruh sepatuku. Sampai- sampai aku tidak menemukannya. Soalnya
tadi pagi aku simpan di bawah tempat tidurku. ” kata Tuan Senang Acak- Acakkan.
Lalu Tuan Senang Kerapian yang sedang
gembira merapikan barang- barang, menyuruh si Tuan Senang Acak- Acakkan “ Coba kamu cari saja sendiri dimana sepatu itu. Mungkin
ada di laci ini, atau laci itu, atau lemari yang ada disana, atau lemari yang
ada di lemari tersebut. Coba saja kamu yang mencarinya, soalnya aku sedang
sibuk. ” kata Tuan
Senang Kerapian.
Lalu si Tuan Senang Acak- Acakkan mencari di tempat yang di sebutkan oleh Tuan Senang Kerapian. Ternyata yang
dibilang oleh Tuan Senang Kerapian tidak ada. Lalu dengan kesalnya, dia mengeluarkan semua barang yang ada di
2 laci itu dan 2 lemari itu.
Melihat
kejadian tersebut, timbullah kemarahan dari si Tuan Senang Kerapian, katanya “ Hei, engkau telah memberantaki semua yang telah aku
rapikan. ” kata Tuan
Senang Kerapian. Melihat semua barang- barang yang telah
dirapikan Tuan Senang Kerapian berantakan, malulah rasa dari diri Tuan
Senang Acak- Acakkan.
Saat sedang
melihat semua barang yang telah di rapikan, berantakan sampai ke kakinya, ia
melonjak terkejut “ Hei, ini sapatuku. Aku lupa
kalau aku mamakainya dari tadi pagi sampai sekarang. ” kata Tuan Senang Acak- Acakkan.
Lalu mereka
berdua tertawa terbahak- bahak. Setelah mereka puas ketawa, mereka merapikan
barang- barang yang telah diberantaki oleh Tuan Senang Acak- Acakkan.
Lalu
Tuan Senang Acak- Acakkan akan berjanji akan membuat barang- barang di sekitarnya
rapi. Tuan Senang Kerapian berjanji juga agar dia menulis semua barang yang dia taruh di mana.
Sejak
saat itu mereka tidak pernah bertengkar lagi.
The End
Sumber : Majalah Bobo