Senin, 15 April 2013

Hai.. Namaku adalah Rose Virgine yang biasanya dipanggil dengan nama Virgine. Ini sangat menarik loh untuk anak- anak yang suka memberantaki dan menuduh teman tanpa salah. Berikut ceritanya!! Perhatikan ya..

Tuan Senang Kerapian dan Tuan Senang Acak- Acakkan

 

        Di sebuah pohon beringin yang tua, ada dua orang kurcaci bernama Tuan Senang Kerapian dan Tuan Senang Acak- Acakkan.

Setiap hari mereka tidak pernah berhenti bertengkar, karena sifat yang mereka punya berbeda.

Tuan Senang Kerapian ingin setiap benda di sekitarnya tertata rapi, sedangkan Tuan Senang Acak- Acakkan selalu mengacak barang yang telah dirapikan oleh Tuan Senang Kerapian.

Pada suatu hari, sepulang bekerja Tuan Senang Acak- Acakkan marah karena sepatu kesayangannya hilang.  

Hei, Tuan Senang Kerapian. Pasti kamu ya, yang telah menaruh sepatuku. Sampai- sampai aku tidak menemukannya. Soalnya tadi pagi aku simpan di bawah tempat tidurku. ” kata Tuan Senang Acak- Acakkan.

Lalu Tuan Senang Kerapian yang sedang gembira merapikan barang- barang, menyuruh si Tuan Senang Acak- Acakkan Coba kamu cari saja sendiri dimana sepatu itu. Mungkin ada di laci ini, atau laci itu, atau lemari yang ada disana, atau lemari yang ada di lemari tersebut. Coba saja kamu yang mencarinya, soalnya aku sedang sibuk. ” kata Tuan Senang Kerapian.

 

Lalu si Tuan Senang Acak- Acakkan mencari di tempat yang di sebutkan oleh Tuan Senang Kerapian. Ternyata yang dibilang oleh Tuan Senang Kerapian tidak ada. Lalu dengan kesalnya, dia mengeluarkan semua barang yang ada di 2 laci itu dan 2 lemari itu.

Melihat kejadian tersebut, timbullah kemarahan dari si Tuan Senang Kerapian, katanya “ Hei, engkau telah memberantaki semua yang telah aku rapikan. ” kata Tuan Senang Kerapian. Melihat semua barang- barang yang telah dirapikan Tuan Senang Kerapian berantakan, malulah rasa dari diri Tuan Senang Acak- Acakkan.

Saat sedang melihat semua barang yang telah di rapikan, berantakan sampai ke kakinya, ia melonjak terkejut “ Hei, ini sapatuku. Aku lupa kalau aku mamakainya dari tadi pagi sampai sekarang. ” kata Tuan Senang Acak- Acakkan.

Lalu mereka berdua tertawa terbahak- bahak. Setelah mereka puas ketawa, mereka merapikan barang- barang yang telah diberantaki oleh Tuan Senang Acak- Acakkan.

        Lalu Tuan Senang Acak- Acakkan akan berjanji akan membuat barang- barang di sekitarnya rapi. Tuan Senang Kerapian berjanji juga agar dia menulis semua barang yang dia taruh di mana.

        Sejak saat itu mereka tidak pernah bertengkar lagi.

 

  The End

 Sumber : Majalah Bobo